Suksesi
kepemimpinan secara turun-temurun dimulai ketika muawiyah mewajibkan seluruh
rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid muawiyah bermaksud
mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia memang tetap menggunakan
istilah Khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu
untuk mengagungkan jabatan tersebut, dia menyebutnya “Khalifah Allah” dalam
pengertian “Penguasa” yang diangkat oleh Allah. Khalifah besar Bani Umayyah ini
adalah :
-
Muawiyah Ibn Abi Sufyan (661M-680M)
-
Abd Al-Malik Ibn Marwar (685M-705M)
-
Al-Walid Ibn Abd Malik (705M-715M)
-
Umar Ibn Abd Al-Aziz (717M-720M)
-
Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724M-743M)
A. Kebijakan Politik Dan Ekonomi
Sistem Politik Dan Perluasan Wilayah
Dijaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Disebelah
timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai kesungai Oxus dan
Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan
serangan-serangan ke Ibu Kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang
dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd Al-Malik, dia
menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Baikh, Bukhara,
Khawarizm, Ferghana dan Samarkand. Mayoritas penduduk dikawasan ini kaum
Paganis. Pasukan islam menyerang wilayah Asia Tengah pada tahun 41H / 661M.
pada tahun 43H / 663M mereka mampu menaklukkan Salistan dan menaklukkan
sebagian wilayah Thakaristan pada tahun 45H / 665M. Mereka sampai kewilayah
Quhistan pada tahun 44H / 664M. Abdullah Bin Ziyad tiba dipegunungan Bukhari.
Pada tahun 44H / 664M para tentaranya datang ke India dan dapat menguasai
Balukhistan,Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maitan.
Ekspansi kebarat secara besar-besaran dilanjutkan dijaman
Al-Walid Ibn Abd Abdul Malik (705M-714M). Masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman,
kemakmuran dan ketertiban. Umat islam merasa hidup bahagia, tidak ada
pemberontakan dimasa pemerintahanya. Dia memulai kekuasaannya dengan membangun Masjid
Jami’ di Damaskus. Masjid Jami’ ini dibangun dengan sebuah arsitektur yang
indah, dia juga membangun Kubbatu Sharkah dan memperluas masjid Nabawi,
disamping itu juga melakukan pembangunan fisik dalam skala besar.
Pada masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang
demikian luas, penaklukan ini dimulai dari Afrika utara menuju wilayah barat
daya, benua eropa yaitu pada tahun 711M. Setelah Al Jazair dan Maroko dapat
ditaklukkan, Tariq Bin Ziyad pemimpin pasukan islam dengan pasukannya
menyebrangi selat yang memisahkan antara Maroko dengan Benua Eropa dan mendarat
disuatu tempat yang sekarang dikenal nama Bibraltar (Jabal Tariq). Tentara
Spanyol dapat dikalahkan, dengan demikian Spanyol menjadi sasaran ekspansi.
Selanjutnya Ibu Kota Spanyol Kordova dengan cepatnya
dapat dikuasai, menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Sevi’e, Elvira, dan
Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Kordova.
Pasukan islam memperoleh dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama
menderita akibat kekejaman penguasa. Pada masa inilah pemerintah islam mencapai
wilayah yang demikian luas dalam rentang sejarahnya, dia wafat pada tahun 96H /
714M dan memerintah selama 10 tahun.
Dijaman Umar Ibn Ab Al-Aziz masa pemerintahannya diwarnai
dengan banyak Reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki
tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru dan membangun
masjid-masjid. Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar
hingga kemiskinan tidak ada lagi dijamannya. Dimasa pemerintahannya tidak ada
lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketaqwa’an dan
kesalehannya, dia dianggap sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin. Penaklukan
dimasa pemerintahannya pasukan islam melakukan penyerangan ke Prancis dengan
melewati pegunungan Baranese mereka sampai ke wilayah Septomania dan Profanes,
lalu melakukan pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis. Namun kaum
muslimin tidak berhasil mencapai kemenangan yang berarti di Prancis. sangat
sedikit terjadi perang dimasa pemerintahan Umar. Dakwah islam marak dengan
menggunakan nasehat yang penuh hikmah sehingga banyak orang masuk islam, masa
pemerintahan Umar Bin Abd Aziz terhitung pendek.
Dijaman Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M)
pemerintahannya dikenal dengan adanya perbaikan-perbaikan dan menjadikan
tanah-tanah produktif. Dia membangun kota Rasyafah dan membereskan tata
administrasi. Hasyim dikenal sangat jeli dalam berbagai perkara dan pertumpahan
darah. Namun dia dikenal sangat kikir dan pelit. Penaklukan dimasa
pemerintahannya yang dipimpin oleh Abdur Rahman Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan
menyerang Bordeau, Poitiers, dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun dalam
peperangan yang terjadi diluar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya
mundur kembali ke Prancis pada tahun 114H / 732M. peristiwa penyerangan ini
merupakan peristiwa yang sangat membahayakan Eropa.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik
ditimur maupun barat. Wilayah kekuasaan islam masa Bani Umayyah ini betul-betul
sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika utara, Syiria,
Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia kecil, Persia, Afganistan, daerah
yang sekarang disebut Pakistan Purkmenia, Ulbek, dan Kilgis di Asia Tengah.
Khususnya dibidang Tashri, kemajuan yang diperoleh
sedikit sekali, sebab kurangnya dukungan serta bantuan pemerintah (kerajaan)
waktu itu. Baru setelah masa khalifah Umar Bin Abd Al-Aziz kemajuan dibidang
Tashri mulai meningkat, beliau berusaha mempertahankan perkembangan hadits yang
hampir mengecewakan, karena para penghafal hadits sudah meninggal sehingga Umar
Bin Abd Al-Aziz berusaha untuk membukukan Hadits.
Meskipun
keberhasilan banyak dicapai dinasti ini, namun tidak berarti bahwa politik
dalam negeri dapat dianggap stabil. Muawiyah tidak mentaati isi perjanjiannya
dengan Hasan Ibn Ali ketika dia naik tahta yang menyebutkan bahwa persoalan
pergantian pemimpin setelah Muawiyah diserahkan kepada pemilihan umat islam.
Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putra mahkota menyebabkan
munculnya gerakan-gerakan oposisi dikalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya
perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.
Sistem Ekonomi
Bidang-bidang
ekonomi yang terdapat pada jaman Bani Umayyah terbukti berjaya membawa kemajuan
kepada rakyatnya yaitu:
-
Dalam bidang pertanian Umayyah telah
memberi tumpuan terhadap pembangunan sector pertanian, beliau telah
memperkenalkan system pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian.
-
Dalam bidang industri pembuatan
khususnya kraftangan telah menjadi nadi pertumbuhan ekonomi bagi Umayyah.
B. Sistem Peradilan Dan Pengembangan
Peradaban
Meskipun
sering kali terjadi pergolakan dan pergumulan politik pada masa pemerintahan
Daulah Bani Umayyah, namun terdapat juga usaha positif yang dilakukan daulah
ini untuk kesejahteraan rakyatnya.
Diantara
usaha positif yang dilakukan oleh para khilafah daulah Bani Umayyah dalam
mensejahterakan rakyatnya ialah dengan memperbaiki seluruh system pemerintahan
dan menata administrasi, antara lain organisasi keuangan. Organisasi ini
bertugas mengurusi masalah keuangan negara yang dipergunakan untuk:
- Gaji pegawai dan tentara serta gaya
tata usaha Negara.
-
Pembangunan pertanian, termasuk
irigasi.
-
Biaya orang-orang hukuman dan
tawanan perang
-
Perlengkapan perang
Disamping
usaha tersebut daulah Bani Umayyah memberikan hak dan perlindungan kepada warga
negara yang berada dibawah pengawasan dan kekuasaannya. Masyarakat mempunyai
hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan kesewenangan. Oleh karena itu,
Daulah ini membentuk lembaga kehakiman. Lembaga kehakiman ini dikepalai oleh
seorang ketua Hakim (Qathil Qudhah). Seorang hakim (Qadli) memutuskan perkara
dengan ijtihadnya. Para hakim menggali hukum berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah
Nabi. Disamping itu kehakiman ini belum terpengaruh atau dipengaruhi politik,
sehingga para hakim dengan kekuasaan penuh berhak memutuskan suatu perkara
tanpa mendapat tekanan atau pengaruh suatu golongan politik tertentu.
Disamping
itu, kekuasaan islam pada masa Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam
pengembangan peradaban seperti pembangunan di berbagai bidang, seperti:
-
Muawiyah mendirikan Dinas pos dan
tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda dengan peralatannya disepanjang
jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata.
-
Lambang kerajaan sebelumnya
Al-Khulafaur Rasyidin, tidak pernah membuat lambang Negara baru pada masa
Umayyah, menetapkan bendera merah sebagai lambang negaranya. Lambang itu
menjadi ciri khas kerajaan Umayyah.
-
Arsitektur semacam seni yang
permanent pada tahun 691H, Khalifah Abd Al-Malik membangun sebuah kubah yang
megah dengan arsitektur barat yang dikenal dengan “The Dame Of The Rock” (Gubah
As-Sakharah).
-
Pembuatan mata uang dijaman khalifah
Abd Al Malik yang kemudian diedarkan keseluruh penjuru negeri islam.
-
Pembuatan panti Asuhan untuk
anak-anak yatim, panti jompo, juga tempat-tempat untuk orang-orang yang
infalid, segala fasilitas disediakan oleh Umayyah.
-
Pengembangan angkatan laut muawiyah
yang terkenal sejak masa Uthman sebagai Amir Al-Bahri, tentu akan mengembangkan
idenya dimasa dia berkuasa, sehingga kapal perang waktu itu berjumlah 1700
buah.
Pada masa
Umayyah, (Khalifah Abd Al-Malik) juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan
administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa arab sebagai bahasa resmi
administrasi pemerintahan Islam.
Kemajuan Sistem Militer
Salah satu
kemajuan yang paling menonjol pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayyah
adalah kemajuan dalam system militer. Selama peperangan melawan kakuatan musuh,
pasukan arab banyak mengambil pelajaran dari cara-cara teknik bertempur
kemudian mereka memadukannya dengan system dan teknik pertahanan yang selama
itu mereka miliki, dengan perpaduan system pertahanan ini akhirnya kekuatan
pertahanan dan militer Dinasti Bani Umayyah mengalami perkembangan dan kemajuan
yang sangat baik dengan kemajuan-kemajuan dalam system ini akhirnya para
penguasa dinasti Bani Umayyah mampu melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke
Eropa.
Secara garis besar formasi kekuatan tentara Bani Umayyah
terdiri dari pasukan berkuda, pasukan pejalan kaki dan angkatan laut.
C. Sistem Pergantian Kepala Negara
Dan Keruntuhan Umayyah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah
lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:
1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah
sesuatu yang baru (bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek
senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan sistem pergantian
khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan
anggota keluarga istana.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa
dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi'ah
(para pengikut Abdullah
bin Saba’ al-Yahudi) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti
di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan
kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot
kekuatan pemerintah.
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara
suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak
zaman sebelum Islam,
makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah
mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Disamping itu,
sebagian besar golongan mawali (non Arab), terutama di Irak
dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu
inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani
Umayyah.
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan
oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak
sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan.
Disamping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap
perkembangan agama sangat kurang.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani
Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan
penuh dari Bani Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh
pemerintahan Bani Umayyah.
0 komentar:
Posting Komentar